About the Book
Source: Wikipedia. Pages: 24. Bab: Kota di Jawa Barat, Kota di Jawa Timur, Kota di Kalimantan, Kota Surabaya, Kota Kendari, Kota Singkawang, Kota Pangkal Pinang, Kota Bima, Bandung, Kota Metro, Kota Batam, Payakumbuh, Kota Banjarbaru, Kota Bontang, Kota Tangerang, Kota Cirebon, Tomohon, Sabang, Bandar Parepare, Padang Panjang, Kota Palu, Banjarmasin, Kota Ambon, Kota Pematangsiantar, Kota Yogyakarta, Kota Tanjung Pinang, Kota Kupang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Sibolga, Cimahi, Kota Bandar Lampung, Kota Tarakan, Bandar Bitung, Jakarta Barat, Kota Solok, Sawahlunto, Jakarta Timur, Kota Serang, Balikpapan, Palangkaraya, Jakarta Pusat, Tasikmalaya, Jakarta Selatan, Banda Aceh, Kota Tual, Jakarta Utara, Kota Sungaipenuh, Kota Cilegon, Denpasar, Malang, Langsa, Kota Sorong, Kota Kotamobagu. Petikan: Kota Surabaya ialah ibu kota provinsi Jawa Timur, Indonesia yang merupakan kota yang kedua terbesar di Indonesia selepas Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang melebihi empat juta orang, Surabaya ialah pusat perniagaan, perdagangan, industri, serta pendidikan di kawasan timur Pulau Jawa dan sekitarnya. Surabaya yang terletak di muara Sungai Kali Mas dahulunya merupakan pintu masuk ke Kerajaan Majapahit. Hari jadi Kota Surabaya ditetapkan pada 31 Mei 1293. Pada abad ke-15, Islam mulai tersebar dengan pesat di daerah Surabaya. Sunan Ampel, salah satu anggota walisongo (penyebar agama Islam di tanah Jawa), mendirikan sebuah masjid dan sebuah sekolah agama berasrama di daerah Ampel. Kemudian pada tahun 1530, Surabaya menjadi sebahagian Kesultanan Demak. Selepas kejatuhan Kesultanan Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram. Ia diserang oleh Panembahan Senopati pada tahun 1598, oleh Panembahan Seda ing Krapyak secara besar-besaran pada tahun 1610, dan oleh Sultan Agung pada tahun 1614. Penyekatan aliran Sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Pada tahun 1675, Trunojoyo dari Madura menyerang Surabay...